
Nah ini, kalau engkau malas belajar, kalau engkau merasa tidak sanggup belajar, ya latihlah dirimu agar sanggup jadi orang bodoh, agar sanggup menangung perihnya kebodohan.
Jadi pilhanmu Cuma dua, tekun belajar menambah ilmu, atau kuat bodoh.
Ini kalimat dorongan, kalimat motivasi agar kita, jalan terbaik yang kita ambil yaitu sanggup menahan lelahnya belajar.
Karena sebagian yang di contohkan oleh imam syaifii sendiri.
Sesulit apapun situasi, beliau tidak pernah menyerah untuk belajar.
Imam syafii itu anak yatim sejak usia 2 tahun, hidupnya serba pas-pasan Bersama ibunya beliau. Tapi beliau ini sangat semangat mencari ilmu.
Banyak cerita imam syafii ini menulis ilmunya di atas tulang-tulang, karena kebetulan rumahnya dekat sama bukit, beliau mungkin ndak pernah kaya kita punya laptop, punya hp dan buku.
Beliau karena ndak mampu akhirnya ilmunya di tulis di atas tulang-tulang. Kadang-kadang tulisanya di tulis di potongan keramik.
Tapi beliau, semangat belajarnya, semangat mencari ilmunya tidak ada tandinganya.
Suatu ketika ada orang bertanya pada beliau. Bagaimana semangatmu mencari ilmu?
Jawabnya imam syafii, “seperti perempuan yang kehilangan anak semata wayangya”
Bisa di bayangkan ya , perempuan yang punya anak tunggal, dan anaknya hilang. Who itukan semangat sekali mencari, gimana caranya anaknya cepat ketemu.
Berarti seperti itulah semangatnya imam syafii dalam mencari ilmu.
Oh, ini menurut saya teladan yang luar biasa, yang harusnya mendorong kita menggugah.
Kalau imam syafii sedahsyat itu, sejauh mana kita ini bisa meneladani beliau?
Penulis : Bpk M. Khoiruddin, S.T
Recent Comments